Translate

Sabtu, 28 Januari 2017

Alasan Memilih Jurusan Matematika IPB

Long time no touch with my blog 😅
Yups. Hi! Thanks in advance sudah intend membaca artikel ini.
Sebelumnya saya tekankan bahwa artikel ini pure opini saya ya. Jadi tidak perlu tarik urat kalau beda pendapat. Haha.

Saya ingat sekali, kelas 3 SMA adalah masa-masa tergalau. Ya, karena kita sudah harus punya pilihan, lanjut kuliah, kerja atau nikah (?) *ups*.  Kalau saya sih dari awal memang ingin lanjut kuliah karena  saya punya niat kuat untuk merubah keadaan keluarga pada khususnya, baik itu dari segi ekonomi maupun sosial. Kenapa harus dirubah? Ya, tiap orang itu harus lebih baik dari hari sebelumnya, jadi kondisi ekonomi sosial pun harus lebih baik dari keadaan sebelumnya. Selain itu, ketika semuanya lebih baik maka generasi selanjutnya akan lebih mudah untuk mendapat apa yang mereka inginkan. Lagi pula, hidup mononton? Mana asiiiik...

Nah setelah saya niat studi lanjut, saya bingung tuh mau pilih kampus mana dan jurusan apa. Jujur saja, incaran saya PTN (Perguruan Tinggi Negeri) karena saya pikir lebih murah dari segi biaya. Kenyataannya tergantung sebagaimana kita mampu manage biaya hidup kita sih. Selanjutnya saya sudah punya beberapa kampus yang saya incar. Tapi akhirnya saya pilih yang rasional, yaitu IPB. Kenapa rasionalnya IPB? Karena kemungkinan saya  bisa diterima itu cukup besar (banyak kakak tingkat yang kuliah disana), dan saya ga ada niatan untuk ikut tes tulis. Apalagi jarak IPB dan rumah itu masih terjangkau walau 5-6 jam, setidaknya kalau homesick tinggal pulang. Haha. Tambahnya, IPB itu PTN yang berkualitas. Siapa sih yang ga kenal IPB? Kalau ga kenal, coba aja searching di search engine, kampus seperti apakah IPB itu dan bagaimana eksistensinya. Ea...

Lalu saya bingung lagi, saya harus pilih jurusan apa ya? Saya ga punya contoh. Orangtua memberi advice untuk pilih kimia murni. Tapi saya ga yakin. Saya coba lihat pilihan teman-teman saya yang notabanenya diatas rata-rata. Ternyata mereka memilih Statistika sebagai pilihan pertama dan Matematika sebagai pilihan kedua. Saya tertarik, karena memang basic saya condong ke kedua pilihan tersebut. Saya ga tau saat itu mana yang lebih cocok untuk saya, tapi saya ikut-ikutan teman saya saja.

Alhamdulillah, pengumuman peserta yang lolos SNMPTN sudah keluar. Alhamdulillah, saya lolos di Matematika IPB, alhamdulillah saya masih survive hingga sekarang (semester 7 akhir) dan alhamdulillah saya menikmati jurusan saya. 

Pesan saya, kenalilah dirimu terlebih dahulu. Ketahui basic/type mu seperti apa. Kebetulan ikut-ikutannya saya mempertemukan saya dengan jurusan yang pas dengan basic saya sehingga saya enjoy walau itu jurusan yang kata orang pelajarannya susah. Coba bayangkan jika kamu tidak nyaman dengan jurusanmu, kemungkinan paling buruk kamu bisa putus tengah jalan. 

Saya belum bisa memastikan prospek saya setelah lulus, karena saya belum melalui itu dan saya tidak suka menjanjikan yang belum pasti. Tapi saya yakin sebesar-besarnya, apapun jurusanmu, jika kamu serius didalamnya, maka rezekilah yang akan datang padamu. Begitu juga sebaliknya, se keren apapun jurusanmu, jika kamu tidak nyaman didalamnya, kamu akan merasa hambar walaupun kamu survive sampai akhir. 

Selanjutnya saya insyaAllah akan menuliskan tentang bagaimana Matematika IPB itu dari segi pengalaman saya sebagai mahasiswa, apa yang saya rasakan, dan bagaimana kehidupan didalamnya. So you'll be waiting for it, wont you? :))

2 komentar: