Ukiran prestasi jika tidak dituliskan akan hilang
begitu saja. Oleh karena itu, saya akan mencoba sharing tentang
pengalaman saya dan tim ketika mengikuti lomba Calculus Cup VII
di UNJ tahun 2015 ini. .
Sebelumnya, saya akan mengenalkan apakah
itu Gumatika? Ya, Gumatika (Gugus Mahasiswa Matematika) adalah himpunan profesi
mahasiswa matematika IPB yang mewadahi beberapa departemen, salah satunya
adalah departemen Keilmuan (dilain kesempatan akan saya jelaskan lebih lanjut
terkait Gumatika). Departemen ini memiliki salah satu program kerja terkait
persiapan kader olimpiade atau lomba-lomba. Kenapa harus saya jelaskan hal ini?
Karena departemen Keilmuan invited me dan teman-teman untuk
mengikuti lomba Calculus Cup yang diselenggarakan
UNJ. Selain itu, pembiayaan juga didukung oleh jurusan kami yaitu Matematika.
Tugas kami hanya belajar, berdoa, dan berlomba. Thank you so much ^^. Satu tim
terdiri dari 3 anggota dimana ada 3 tim dari mahasiswa Matematika IPB yang
didelegasikan pada perlombaan tersebut.
Saya tergabung dalam tim RAN yang
beranggotakan saya sendiri Siti Umamah Naili Muna (Matematika IPB 50), Rian
Kurnia (Matematika IPB 50), dan Fatimah Azzahra (Matematika IPB 51).
Asal-usul penamaan tim ini klasik sekali dan agak memaksa. Ya memang karena berasal dari huruf depan nama-nama kami (Rian, Azzahra, dan
Neli) sedemikian sehingga jadilah RAN haha :D. Tim lainnya adalah Genk
Kalkulusianto (Slamet, Ricky, dan Fuadi) dan Kalkulusianita (Eva, Ainun,
Rose).
Babak penyisihan saat itu diagendakan
tanggal 7 November 2015, hari sabtu. Tepat satu hari setelah Ujian Tengah
Semester (UTS) selesai. Walau kami memiliki kesibukan dan kepusingan
masing-masing, tekad kami tetap ada untuk bisa lolos ke semifinal. Berdasarkan
laporan ketua pelaksana saat sambutan, jumlah tim yang terdaftar sebagai
peserta mencapai >90 tim atau meningkat 50% dari jumlah peserta tahun
2014. Pesertanya itu sendiri tidak hanya dari pulau Jawa, melainkan
Sumatera dan Sulawesi. Wow bukan, makin banyak saingan. Haha. Gimana tahun
depan coba? :3
Pada babak penyisihan, Setiap tim berlomba
di regionalnya dan dibagi ke beberapa kelas. Lalu kami harus melewati 3 sesi
yang masing-masing hanya diberi waktu 30 menit. Sesi 1 itu seperti ujian pada
umumnya, diberikan 60 soal kalkulkus dengan jawaban singkat dan dikerjakan
bersama tim selama 30 menit. Sesi kedua, adalah mengambil nomer undian amplop
untuk mendapatkan 5 soal kalkulus, Sesi ketiga adalah mengerjakan 4 soal
matematika umum (matum) dan mengambil 4 amplop soal kalkulus sesuai jawaban
matum tadi. Satu minggu setelahnya, diumumkan 22 tim yang lolos, Alhamdulillah
dari 3 tim yang didaftarkan, ada 2 tim dari IPB yang lolos ke babak semifinal.
Jangka waktu penyisihan ke semifinal
adalah 2 minggu. Pada babak semifinal, modal utamanya adalah keberuntungan.
Kenapa? Ya, karena menurut saya, jika tidak diberi tantangan maka hampir
semua tim bisa menjawab soal kalkulus yang diberikan. Sehingga jelas sekali
bahwa babak ini lebih menguji tim mana yang paling lucky, quick, dan strong mendapatkan
5 amplop yang disebar di kampus UNJ dalam waktu 2 jam.
Tim kami menemukan 5 amplop, namun sangat
disayangkan karena amplop kelima tersebut ditemukan pada 5 menit terakhir.
Alhasil pengerjaannya tidak maksimal. Satu tim lainnya dari IPB hanya mendapat
3 amplop karena keterbatasan anggota yang hanya berdua (satu abstain sakit).
Kami berada pada urutan 8 dengan score 120. Ada 6 tim yang
lolos ke final artinya mereka adalah tim yang sedang beruntung. Haha.
Walau kami tidak lolos final, saya pribadi
tetap merasa kami adalah pemenang. Karena kami sejak awal berlomba selalu
dengan kejujuran dan sportifitas tinggi. Pasti muncul pertanyaan, memang ada
yang curang? Heloooo, sekian banyak tim yang semuanya ingin menang, pasti ada
saja yang berlaku curang. Allah Maha Mengetahui. Misal pada babak penyeleksian,
kalau tim lain salah ambil jawaban mungkin itu masih dianggap jujur, tapi ada
saja loh tim yang mengumpatkan jawaban kelompok lain agar tim lain mengambil
amplop yang tidak sesuai jawabannya dan scorenya kurang deh
:(. Apalagi sesi semifinal, kecurangan merajalela loh. Bayangkan saja, ada yang
mengumpatkan amplop tim lain bahkan sampai disobek dan dibuang kerawa-rawa. Kejam
yah :(. Ini bisa jadi evaluasi untuk panitia juga.
Nah, diakhir sharing ini
saya punya statement keras.
"Mungkin kami belum berkesempatan masuk final tahun ini, tapi
kami akan buktikan bahwa tahun depan kami akan berusaha lebih keras sedemikian sehingga
lolos final dan menjadi juara". Aamiin. :)
Thank Infonya Kak(y)
BalasHapusSama-sama :))
Hapusthanks infonya kak
BalasHapusSama-sama :))
Hapusjika mbak berkenan, membantu saya.
BalasHapussaya membutuhkan soal calculus cup..
wa: 085374041735